TANAH KELAHIRANKU

www.ahmadalqadry.com

18.20
Diposting oleh ahmad al - qadry

KABUPATEN POLEWALI MANDAR
Berdasarkan geografis, Kabupaten Polewali Mandar terbagi dua yaitu wilayah pantai dan pegunungan. Bagian pantai dataran rendah yang terdiri dari 8 kecamatan, yaitu: Kecamatan Binuang, Kecamatan Polewali, Kecamatan Wonomulyo, Kecamatan Matakali, Kecamatan Balanipa, Kecamatan Campalagian, Kecamatan Tinambung, dan Kecamatan Mapilli. Sedangkan wilayah bukit dan pegunungan meliputi 7 kecamatan, yakni; Anreapi, Kecamatan Luyo, Kecamatan Tubbi Taramanu, Kecamatan Allu, Kecamatan Limboro, Kecamatan Matangnga, dan Kecamatan Tapango. Berdasarkan hasil kajian sejarah, Mandar merupakan nama suku dan budaya, bukan nama kerajaan atau lain-lainnya. Mandar adalah nama suku dan budaya dari orang-orang atau sekelompok orang yang mendiami wilayah Pitu Ulunna Salu dan Pitu Baqbana Binanga. Mandar sudah ada sejak berabad-abad lalu, tapi dimulai pemakaiannya secara resmi sebagai simbol persatuan bagi seluruh rumpun Mandar sejak Allamungang Batu di Lujo. Mandar adalah milik bersama secara berimbang tanpa perbedaan derajat di antara empat belas kerajaan di Mandar yang mendiami wilayah Pitu Ulunna Salu, Pitu Baqbana Binanga dengan luas dan batas tertentu. Karena Mandar adalah milik bersama empat belas kerajaan di daerah ini, sehingga tak ada satu pun bekas kerajaan di sana yang bisa memakai sendiri istilah Mandar, tanpa ada persetujuan empat belas bekas kerajaan Mandar. Relief tanah yang terbagi dua tersebut membuat kegiatan ekonomi Polewali Mandar lebih banyak ditopang dari sektor pertanian. Kontribusi pertanian pada aktivitas ekonomi mencapai 52.23 persen atau Rp 523,8 milyar lebih. Produksi padi dan jagung relatif merata di semua kecamatan. Dua kecamatan yang merupakan penghasil padi dan jagung adalah Campalagian dan Mapilli. Sedangkan produksi ubi kayu dan ubi jalar adalah Campalagian dan Luyo. Kacang hijau dan kedelai banyak dihasilkan di Wonomulyo. Selain itu kabupaten ini memiliki potensia buah-buahan seperti; durian, manggis, mangga, langsat, dan rambutan. Ternak Sapi banyak terdapat di Tapango, Mapilli, dan Luyo, ternak Kerbau di Allu. Kuda banyak terdapat di Luyo dan Balanipa. Balanipa memiliki banyak ternak Kambing. Babi banyak terdapat di Matangnga. Ayam Buras dan Itik merata di semua kecamatan. Untuk produksi ikan laut, ikan tambak, ikan kolam, dan ikan sawah banyak terdapat di daerah pesisir seperti di Kecamatan Wonomulyo, Tinambung, dan Binuang. Sektor perdagangan merupakan sektor penyumbang terbesar kedua dalam PDRB, sebesar 23,16 persen. Kontribusi sektor ini setara dengan Rp 232,2 milyar. Total perusahaan perdagangan berdasarkan SIUP 377 usaha dimana 314 usaha adalah usaha pedagang kecil, 51 usaha pedagang sedang dan sisanya 12 usaha besar. Kecamatan Wonomulto dan Polewali merupakan kecamatan yang paling ramai di Kabupaten Polewali Mandar sehingga konsentrasi usaha perdagangan banyak terdapat di kedua kecamatan tersebut. Sektor jasa-jasa lainnya juga merupakan sektor penyumbang yang signifikan pada pembentukan PDRB, yakni 13.21 persen. Besaran kontribusi sektor jasa-jasa di kabupaten ini akibat dorongan mesin APBN dan koperasi baik berupa KUD maupun non KUD. Daerah ini memiliki sejumlah kekhasan, seperti kekayaan alam dan kebudayaan sebagai potensi pariwisata dibandingkan daerah lain di Suawesi Barat. Diantara potensi-potensi tersebut adalah, wisata bahari, wisata alam, wisata budaya dan kerajinan yang tersebar hampir di semua kecamatan. Mulai dari wisata bahari kepulauan dan pesisir pantai yang sangat indah dan alami.$ Ditambah dengan wisata pedalaman yang memiliki wisata tirta, wisata ritual dan situs, hingga wisata sosial yang menawarkan keindahan kebudayaan dan alam yang eksotis. Bagi siapapun wisatawan tentu akan membawa kesan yang tak terlupakan. Setelah matahari terbit di ujung Timur, hamparan kilauan pasir putih di sepanjang pantai ditambah aktivitas nelayan yang turun melaut atau pulang dari laut, mulai dari Kecamatan Binuang hingga Kecamatan Tinambung akan membentang panorama eksotis menawarkan sejuta kedamaian sekaligus ketegaran pelaut Mandar menyusur samudera dengan perahu Sandeq. Ke depan daerah ini sebaiknya tetap fokus pada pembangunan ekonomi yang berbasis pertanian, perikanan, dan perdagangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana. Untuk menunjang semua itu, peningkatan dan pembangunan infrastruktur sektor pertanian, tak dapat ditawar-tawar lagi.

0 komentar:

Posting Komentar